"Cinta adalah Pengorbanan"
Meskipun sedih. Untuk kebaikan, sedih itu kelak kan jadi bahagia dan amal dari ilmu yang didapat.
Ilmu adalah pedoman untuk mencapai segala kebaikan di dunia dan akhirat, dengan ilmu manusia bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil, dengan ilmu pula manusia bisa membedakan mana yang ibadah dan mana yang bukan ibadah, mana yang syirik dan mana yang tauhid, mana yang sunnah dan mana yang bid'ah, mana yang di atas keta'atan dan mana yang di atas kemaksiatan dan kebodohan adalah sebaliknya, oleh karenanya islam sangat menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu, rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Ų·َŁَŲØُ Ų§ŁْŲ¹ِŁْŁ
ِ ŁَŲ±ِŁŲ¶َŲ©ٌ Ų¹َŁَŁ ŁُŁِّ Ł
ُŲ³ْŁِŁ
ٍ
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. (HR. Ibnu Majah, no:224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah)
Demikian juga Alloh Ta’ala memerintahkan kepada umat untuk bertanya kepada ulama mereka. Firman Alloh:
ŁَŲ³ْŲ¦َŁُŁŲ§ Ų£َŁْŁَ Ų§ŁŲ°ِّŁْŲ±ِ Ų„ِŁ ŁُŁŲŖُŁ
ْ ŁŲ§َ ŲŖَŲ¹ْŁَŁ
ُŁŁَ
Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. 21:7)
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Telah diketahui bahwa ilmu yang diwariskan oleh para Nabi adalah ilmu syari’at Allah ‘Azza wa Jalla, bukan lainnya. Sehinga para Nabi tidaklah mewariskan ilmu tekhnologi dan yang berkaitan dengannya kepada manusia.” (Kitabul ilmi, hal: 11, karya Syeikh Al-Utsaimin)
Ini bukan berarti bahwa ilmu dunia itu terlarang atau tidak berfaedah. Bahkan ilmu dunia yang dibutuhkan oleh umat juga perlu dipelajari dengan niat yang baik. [amr]