Benarkah
Kita Kader Dakwah?
Apriliansyah Musi Rawas
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki kepahaman yang utuh. Paham akan falsafah dasar perjuangan, paham akan
nilai-nilai yang diperjuangkan, paham akan cita-cita yang hendak dicapai, paham
akan jalan yang harus dilalui. Kader dakwah memiliki pemahaman yang
komprehensif. Paham akan tahapan-tahapan untuk merealisasikan tujuan, paham
akan konsekuensi setiap tahapan, paham akan logika tantangan yang menyertai
setiap tahapan, paham bahwa di setiap tahapan dakwah memiliki tingkat resiko
yang berlainan. Kepahaman kader dakwah terus berkembang.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki keikhlasan yang tinggi. Ikhlas artinya bekerja hanya untuk Allah
semata, bukan untuk kesenangan diri sendiri. Sangat banyak godaan di sepanjang
perjalanan dakwah, baik berupa harta, kekuasaan dan godaan syahwat terhadap
pasangan jenis. Hanya keikhlasan yang akan membuat para kader bisa bersikap
dengan tepat menghadapi segala bentuk godaan dan dinamika dakwah. Sangat banyak
peristiwa di sepanjang perjalanan dakwah yang menggoda para kader untuk
meninggalkan jalan perjuangan. Ikhlas adalah penjaga keberlanjutan dakwah.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki amal yang berkesinambungan. Amal dalam dakwah bukanlah jenis amal yang
setengah-setengah, bukan jenis amal sporadis, spontan dan tanpa perencanaan.
Sejak dari perbaikan diri dan keluarga, hingga upaya perbaikan masyarakat,
bangsa, negara bahkan dunia. Amal dalam dakwah memiliki tahapan yang jelas,
memiliki tujuan yang pasti, memiliki orientasi yang hakiki. Kader dakwah tidak
hanya beramal di satu marhalah dan meninggalkan marhalah lainnya. Kader dakwah
selalu mengikuti perkembangan mihwar dalam dakwah, karena itulah amal yang
harus dilalui untuk meretas peradaban.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki etos jihad yang abadi. Jihad dalam bentuk kesungguhan, keseriusan, dan
kedisiplinan dalam menggapai visi dakwah yang hakiki. Kesungguhan membela
hak-hak umat, kesungguhan mendidik masyarakat, keseriusan mengusahakan
kesejahteraan masyarakat, kedisiplinan membersamai dan menyelesaikan persoalan
kehidupan yang semakin kompleks. Kader dakwah harus memberikan kesungguhan
dalam menjalankan semua agenda dakwah, hingga menghasilkan produktivitas yang
paripurna, di lahan apapun mereka bekerja. Itulah makna jihad dalam konteks
perjalanan aktivitas dakwah.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki pengorbanan yang tak terhingga nilainya. Dakwah tidak mungkin akan
bisa dijalankan tanpa pengorbanan. Sejak dari pengorbanan harta, waktu, tenaga,
pikiran, fasilitas, hingga pengorbanan jiwa. Rasa lelah, rasa jenuh, rasa letih
selalu mendera jiwa raga, kesenangan diri telah dikorbankan demi tetap
berjalannya roda dakwah. Aktivitas dijalani sejak berpagi-pagi hingga malam
hari. Kadang harus bermalam hingga beberapa lamanya, kadang harus berjalan pada
jarak yang tak terukur jauhnya, kadang harus memberikan kontribusi harta pada
kondisi diri yang belum mapan dari segi ekonomi. Pengorbanan tanpa jeda, itulah
ciri kader dakwah yang setia.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki ketaatan kepada prinsip, keputusan organisasi, dan kepada pemimpin.
Prinsip-prinsip dalam dakwah harus dilaksanakan dengan sepenuh ketaatan. Taat
kepada pondasi manhaj adalah bagian penting yang akan menghantarkan dakwah pada
tujuannya yang mulia. Taat kepada keputusan organisasi merupakan syarat agar
kegiatan dakwah selalu terbingkai dalam sistem amal jama’i. Taat kepada
pemimpin merupakan tuntutan agar pergerakan dakwah berjalan secara efektif pada
upaya pencapaian tujuan. Ketaatan bukan hanya terjadi dalam hal-hal yang sesuai
dengan pendapat pribadi, namun tetap taat terhadap keputusan walaupun
bertentangan dengan pendapatnya sendiri.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki keteguhan tiada
henti. Kader dakwah harus selalu tegar di jalan dakwah, karena perjalanan
amatlah panjang dengan berbagai gangguan dan tantangan yang menyertainya.
Teramat banyak aktivis dakwah semasa, dimana mereka memiliki semangat yang
menyala pada suatu ketika, namun padam seiring berjalannya usia. Ada yang tahan
tatkala mendapat ujian kekurangan harta, namun menjadi gugur saat berada dalam
keberlimpahan harta dunia. Ada yang tegar saat dakwah dilakukan di jalanan,
namun tidak tahan saat berada di pucuk kekuasaan. Kader dakwah harus berada di
puncak kemampuan untuk selalu bertahan.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki kemurnian dan
kebersihan dalam orientasi aktivitasnya. Sangat banyak faktor yang mengotori kebersihan
orientasi dakwah. Ada kekotoran cara mencapai tujuan. Ada kekotoran dalam usaha
mendapatkan harta. Ada kekotoran dalam langkah menggapai kemenangan. Kader
dakwah harus selalu menjaga kemurnian orientasinya, tidak berpaling dari
kebenaran, tidak terjebak dalam kekotoran. Karena dakwah memiliki visi yang
bersih, sehingga harus dicapai dengan langkah dan usaha yang bersih pula.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan yang tinggi. Ukhuwah adalah
sebuah tuntutan dalam menjalankan agenda-agenda dakwah. Semakin besar tantangan
yang dihadapi dalam perjalanan dakwah, harus semakin kuat pula ikatan ukhuwah
di antara pelakunya. Kader dakwah saling mencintai satu dengan lainnya, saling
mendukung, saling menguatkan, saling meringankan beban, saling membantu
keperluan, saling berbagi dan saling mencukupi. Kader dakwah tidak mengobarkan
dendam, iri dan benci. Kader dakwah selalu membawa cinta, dan menyuburkan
dakwah dengan sentuhan cinta.
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu
memiliki tingkat kepercayaan yang tak tertandingi. Berjalan pada rentang waktu
yang sangat panjang, dengan tantangan yang semakin kuat menghadang,
menghajatkan tingkat kepercayaan prima antara satu dengan yang lainnya.
Berbagai isu, berbagai fitnah, berbagai tuduhan tak akan menggoyahkan
kepercayaan kader dakwah kepada para pemimpin dan kepada sesama kader dakwah.
Berbagai caci maki, berbagai lontaran benci, berbagai pelampiasan kesumat, tak
akan mengkerdilkan kepercayaan kader terhadap langkah dakwah yang telah
dijalaninya.